Sabtu, 21 Februari 2015

Pengalaman pertama dibangku perkuliahan

Tak pernah terfikirkan oleh Marvel sebelumnya kalau bisa bersaing dan duduk dibangku perkuliahan. Sekarang dia semester empat di UNESA, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran. Mengapa Marvel mengambil jurusan tersebut ?
Awalnya di SMAN 11 SBY, menjadi mahasiswa hanyalah angan - angan belaka. Yang terpenting dia sanggup lulus SMA dengan nilai memuaskan lalu bekerja, itupun sudah cukup membahagiakan orang tuanya. Waktu pendaftaran jalur SNMPTN, Marvel kebingungan dalam memilih jurusan, dia tanya orang tuanya dan dijawab, "jurusan semampu kamu saja yang penting kamu diterima di Universitas Negeri". Karena jika tidak diterima di Negeri, marvel tidak akan kuliah karena faktor ekonomi. Marvel pun memilih jurusan yang jarang di minati oleh orang lain. dengan bantuan do'a marvel dan orang tuanya, dia pun beruntung mendapatkan satu kursi di UNESA dengan jalur SNMPTN. Dia beryukur sekali, orang tuanya pun bangga dengan kenyataan tersebut. Mungkin Tuhan punya rencana lain yang lebih baik dalam masa depan Marvel.

Sekarang lingkungan Marvel adalah sekelompok mahasiswa, dan dia harus menyeimbangi kemampuan mereka. Pada waktu semester satu, marvel pun mulai beradaptasi dengan teman - teman barunya yang berasal dari berbagai kota. Dalam satu kelas marvel mempunyai 8 teman pria dan 29 teman wanita. Dan inilah daftar blog teman baru Marvel :
anisawiyonodimapuspitaDNRgladysmegarafikyuirismapipityuliatizagitasianarid'onericidianafenytaviakusumaainurniviafitriafarahchelseasusantifendysucifajarcak dinanyeyensondangmulyanneniteresiajems, & ulfa.

Senang sekali rasanya bisa berbagi pengalaman dan sharing didalam blogger's bersama teman sekelasnya. Baik dalam keadaan jerit, tangis, janda dan tawa, dia akan tetap melangkah bersama sampai Tuhan memisahkan mereka. Saat semester satu berlalu, marvel mendapatkan IPS 3.44. Didalam hatinya dia bangga sekali walaupun orang tuanya belum mengerti apa itu IPS ? berapa nilai terbaik dan terendahnya? dan bagaimana sistem penilainya?
Karena ibunya adalah lulusan SMP dan ayahnya adalah lulusan SMA. Dulu, orang tua marvel tidak mampu meneruskan studinya karena faktor ekonomi. Ayah marvel lah yang mendukungnya untuk kuliah karena dulu ayahnya ingin sekali kuliah dan tidak kesampaian, disisi lain agar dapat mengangkat derajat orang tuanya. Apapun yang dikatakan oleh orang tuanya, marvel sangat menuruti perintahnya karena dia takut menjadi anak durhaka.
Liburan semester pertama marvel masih berangan - angan ingin menyambi kuliahnya dengan kerja untuk mendapat pengalaman. Masih dalam proses pemikiran bagaimana dia bisa membagi waktunya dengan baik, agar dua - duanya bisa berjalan dengan lancar. Saat semester dua berlangsung enam bulan, akhirnya marvel mendapat IPS 3.05 dan tentunya dengan perjuangan yang tidak ringan. Itupun terdapat nilai (C+) satu mata kuliah dan (D) satu mata kuliah juga. Marvel mendapat nilai D karena kesalahpahaman jadwal UAS. Marvel tidak mengeluh dan mensyukurinya. Satu kelas yang mendapat nilai D kurang lebih enam anak.

Saat liburan semester dua, marvel pun melamar kerja sebagai operator warnet didekat rumahnya untuk mengisi waktu liburan dan kalau bisa bertahan sampai lama. Waktu terus berjalan dan marvel menikmatinya (kuliah disambi kerja) walaupun berat rasanya jika kekurangan waktu istirahat. Dikelas bawaanya ngantuk karena kurang tidur, tetapi semangatnya dapat mengalahkan semua itu. Akhirnya kerja tersebut hanya berjalan enam bulan karena marvel sudah mulai merasa bosan. Nilai IPS disemester tiga yaitu 3.34 dan alhamdulilah IPS marvel stabil diangka 3 keatas. Marvel harus mengulang nilai D yang diperolehnya disemester dua, pada saat semester empat mendatang. Walaupun begitu, marvel tidak merasa malu dan tetap berjuang walau dalam kondisi apapun. Marvel terus berdo'a agar dapat menyelesaikan studinya dengan baik dan tepat waktu.

Setelah marvel lulus kuliah, dia berharap bisa bekerja disuatu instansi tertentu. Yang terpenting bagi marvel adalah dapat membantu dan mengangkat perekonomian keluarganya. Setelah semua berjalan dengan lancar hingga marvel menjadi pegawai tetap. Kelak, dia ingin memulai hidup baru yang sederhana bersama wanita idamannya yang niscaya sudah dipersiapkan oleh Allah SWT untuk dia jaga sampai akhir hayatnya nanti :).
NB: Terkadang keinginan tak sesuai dengan kenyataan.
berarti jika marvel tak ingin menjadi guru, akankah hal tersebut akan terjadi?
(faktanya, dulu marvel tak ingin menjadi guru, tapi mengapa bisa kuliah di jurusan pendidikan? hanya Tuhan yang tau)
(20-02-2015)
19:22

Tidak ada komentar:

Posting Komentar